WHO (1975) membagi DBD menjadi 4 :
1)
Derajat 1
Derajat satu bisanya ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari
disertai dengan gejala tidak khas dan manifestasi perdarahan yang dapat diuji
tourniquet positif.
2)
Derajat 2
Derajat 1 disertai dengan perdarahan spontan dikulit dan
atau perdarahan lain.
3)
Derajat 3
Derajat 2 ditambah dengan kegagalan sirkulasi ringan, yaitu
nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg), hipotensi (systole
< 80 mmHg) disertai kulit yang dingin,lembab dan penderita menjadi gelisah.
4)
Derajat 4
Derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang takteraba dan
tekanan darah yang tak dapat diukur, dapat disertai dengan penurunan kesadaran,
sianotik dan asidosis.
Derajat 1 dan 2 disebut DHF tanpa
renjatan,sedang 3 dan 4 disebut DHF dengan renjatan atau DSS.
Menurut
derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi menjadi 4
tingkat (UPF IKA, 1994 ; 201) yaitu :
Derajat I
Panas
2 – 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya positif
Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala – gejala
pendarahan spontan seperti petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis,
melena, perdarahan gusi telinga dan sebagainya.
Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran
darah seperti nadi lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi
sempit (< 20 mmHg) tekanan darah menurun (120 / 80 mmHg) sampai
tekanan sistolik dibawah 80 mmHg.
Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut
jantung > – 140 mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan
kulit tampak biru.
Derajat (WHO 1997):
a.
Derajat I : Demam
dengan test rumple leed positif.
b. Derajat II : Derajat I
disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain.
c.
Derajat III : Ditemukan
kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun/
hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi gelisah.
d. Derajat IV : Syock berat dengan nadi
yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.