Selasa, 26 Maret 2013

pemeriksaan diagnostik pada DHF


Pemeriksaan diagnostik:

Menurut Soegijanto (2002), pemeriksaan diagnostic pada pasien DHF meliputi:
a.       Laboratorium
             Darah lengkap           
1)      Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih)
Normal : pria à 40-48 %
2)      Trombositopeni (Jumlah trombosit kurang dari 100.000 mm³)
Normal : 150000-400000/ui
3)      Perpanjangan masa perdarahan dan berkurangnya tingkat protobin
4)      Asidosis
5)      Kimia darah : hiponatremia, hipokalemia, hipoproteinemia

b.      Uji tourniquet positif
Menurut WHO dan Depkes RI (2000), uji tourniquet dilakukan dengan cara memompakan manset sampai ketitik antara tekanan sistolik dan diastolik selama lima menit. Hasil dipastikan positif bila terdapat 10 atau lebih ptekie per 2,5 cm². Pada DHF biasanya uji tourniquet memberikan hasil positif kuat dengan dijumpai 20 ptekie atau lebih. Uji tourniquet bias saja negatif atau hanya positif ringan selama masa shok, dan menunjukkan hasil positif bila dilakukan setelah masa pemulihan fase shok.
c.       Radiologi foto thorak: 50% ditemukan efusi fleura, efusi pleura dapat terjadi karena adanya rembesen plasma.
d.      Urine : albuminuria ringan
e.       Sumsum tulang : awal hiposeluler kemudian menjadi hiperseluler pada hari ke 5 dengan gangguan maturasi. Hari ke 10 biasanya normal.
f.       Pemeriksan serologi : dilakukan pengukuran titer antibody pasien dengan cara haemaglutination inhibition tes (HI test)/ dengan uji pengikatan komplemen (complemen fixation test/ CFT) diambil darah vena 2-5 ml
g.      USG : hematomegali-splenomegali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar